Senin, Maret 26, 2012

Internet Protocol version 4 (IPv4)

IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4.

Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host computer di seluruh dunia. Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik. yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Nilainya berkisar antara 0 hingga 255.

Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.1.3.

Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host :

  • Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) -- mulai dari 0.0.0.0 s/d 127.255.255.255 (net 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 pengecualian)
  • kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534 host) -- mulai dari 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
  • kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ) -- mulai dari 192.0.0.0 s/d 224.255.255.255

Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan,

penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya  192.168.1.100

jika dinyatakan dalam binary menjadi
01100100.00000011.00000001.01100100.

Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat.

Format alamat ini terdiri dari 2 bagian, net id dan host id. Net id menyatakan alamat jaringan sedangkan host id menyatakan alamat lokal (host/router).

Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast).

Kelemahannya alamat IPv4., yaitu
  1. Pertumbuhan Internet yang cepat karena permintaan ontent maupun aplikasi berbasis web lainnya, sehingga mengakibatkan hampir habisnya alamat IPv4.
  2. Router yang menangani Backbone Internet kini harus menangani routing tables yang sangat besar akibat pertumbuhan Internet yang sangat cepat.
  3. Kebutuhan untuk konfigurasi yang lebih mudah
  4. Support yang lebih baik untuk pengiriman paket data yang secara real-time.